Dia seorang tokoh intelektual yang mengusung nafas islami di Indonesia. Ia merupakan anak keempat dari 15 bersaudara. Pendidikan formalnya hanya berakhir di Semester 1 Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM). Sebelumnya dia pernah ‘diusir’ dari Pondok Modern Gontor Ponorogo karena melakukan ‘demo’ melawan pemerintah pada pertengahan tahun ketiga studinya, kemudian pindah ke Yogya dan tamat SMA Muhammadiyah I. Istrinya yang sekarang, Novia Kolopaking, dikenal sebagai seniman film, panggung, serta penyanyi.
Lima tahun hidup menggelandang di Malioboro Yogya antara 1970-1975 ketika belajar sastra kepada guru yang dikaguminya, Umbu Landu Paranggi, seorang sufi yang hidupnya misterius dan sangat mempengaruhi perjalanan Emha.
Selain itu ia juga pernah mengikuti lokakarya teater di Filipina (1980), International Writing Program di Universitas Iowa, AS (1984), Festival Penyair Internasional di Rotterdam, Belanda (1984) dan Festival Horizonte III di Berlin Barat, Jerman (1985).
Dalam kesehariannya, Emha terjun langsung di masyarakat dan melakukan aktivitas-aktivitas yang merangkum dan memadukan dinamika kesenian, agama, pendidikan politik, sinergi ekonomi guna menumbuhkan potensialitas rakyat. Di samping aktivitas rutin bulanan dengan komunitas Masyarakat Padang Bulan, ia juga berkeliling ke berbagai wilayah nusantara, rata-rata 10-15 kali per bulan bersama Musik Kiai Kanjeng, dan rata-rata 40-50 acara massal yang umumnya dilakukan di area luar gedung. Selain itu ia juga menyelenggarakan acara Kenduri Cinta sejak tahun 1990-an yang dilaksanakan di Taman Ismail Marzuki. Kenduri Cinta adalah forum silaturahmi budaya dan kemanusiaan yang dikemas sangat terbuka, nonpartisan, ringan dan dibalut dalam gelar kesenian lintas genre.
Dalam pertemuan-pertemuan sosial itu ia melakukan berbagai dekonstruksi pemahaman atas nilai-nilai, pola-pola komunikasi, metoda perhubungan kultural, pendidikan cara berpikir, serta pengupayaan solusi-solusi masalah masyarakat.
Nama : EMHA AINUN NAJIB
Lahir : Jombang, Jawa Timur, 27 Mei 1953
Agama : Islam
Isteri : Novia S. Kolopaking
Anak :
· Sabrang Mowo Damar Panuluh (Letto)
· Ainayya Al-Fatihah (alm)
· Aqiela Fadia Haya
· Jembar Tahta Aunillah
· Anayallah Rampak Mayesha
Pendidikan :
· SD, Jombang (1965)
· SMP Muhammadiyah, Yogyakarta (1968)
· SMA Muhammadiyah, Yogyakarta (1971)
· Pondok Pesantren Modern Gontor
· FE di Fakultas Filsafat UGM (tidak tamat)
Karir :
· Pengasuh Ruang Sastra di harian Masa Kini, Yogyakarta (1970)
· Wartawan/Redaktur di harian Masa Kini, Yogyakarta (1973-1976)
· Pemimpin Teater Dinasti (Yogyakarta)
· Pemimpin Grup musik Kyai Kanjeng
· Penulis puisi dan kolumnis di beberapa media
Karya Seni Teater :
· Geger Wong Ngoyak Macan (1989, tentang pemerintahan ‘Raja’ Soeharto),
· Patung Kekasih (1989, tentang pengkultusan),
· Keajaiban Lik Par (1980, tentang eksploitasi rakyat oleh berbagai institusi modern),
· Mas Dukun (1982, tentang gagalnya lembaga kepemimpinan modern).
· Santri-Santri Khidhir (1990, bersama Teater Salahudin di lapangan Gontor dengan seluruh santri menjadi pemain, serta 35.000 penonton di alun-alun madiun),
· Lautan Jilbab (1990, dipentaskan secara massal di Yogya, Surabaya dan Makassar),
· Kiai Sableng dan Baginda Faruq (1993).
· Perahu Retak (1992).
Buku Puisi :
· “M” Frustasi (1976),
· Sajak-Sajak Sepanjang Jalan (1978),
· Sajak-Sajak Cinta (1978),
· Nyanyian Gelandangan (1982),
· 99 Untuk Tuhanku (1983),
· Suluk Pesisiran (1989),
· Lautan Jilbab (1989),
· Seribu Masjid Satu Jumlahnya ( 1990),
· Cahaya Maha Cahaya (1991),
· Sesobek Buku Harian Indonesia (1993),
· Abacadabra (1994),
· Syair Amaul Husna (1994)
Buku Essai :
· Dari Pojok Sejarah (1985),
· Sastra Yang Membebaskan (1985)
· Secangkir Kopi Jon Pakir (1990),
· Markesot Bertutur (1993),
· Markesot Bertutur Lagi (1994),
· Opini Plesetan (1996),
· Gerakan Punakawan (1994),
· Surat Kepada Kanjeng Nabi (1996),
· Indonesia Bagian Penting dari Desa Saya (1994),
· Slilit Sang Kiai (1991),
· Sudrun Gugat (1994),
· Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai (1995),
· Bola- Bola Kultural (1996),
· Budaya Tanding (1995),
· Titik Nadir Demokrasi (1995),
· Tuhanpun Berpuasa (1996),
· Demokrasi Tolol Versi Saridin (1997)
· Kita Pilih Barokah atau Azab Allah (1997)
· Iblis Nusantara Dajjal Dunia (1997),
· 2,5 Jam Bersama Soeharto (1998),
· Mati Ketawa Cara Refotnasi (1998)
· Kiai Kocar Kacir (1998)
· Ziarah Pemilu, Ziarah Politik, Ziarah Kebangsaan (1998)
· Keranjang Sampah (1998)
· Ikrar Husnul Khatimah (1999)
· Jogja Indonesia Pulang Pergi (2000),
· Ibu Tamparlah Mulut Anakmu (2000),
· Menelusuri Titik Keimanan (2001),
· Hikmah Puasa 1 & 2 (2001),
· Segitiga Cinta (2001),
· Kitab Ketentraman (2001),
· Trilogi Kumpulan Puisi (2001),
· Tahajjud Cinta (2003),
· Ensiklopedia Pemikiran Cak Nun (2003),
· Folklore Madura (2005),
· Puasa ya Puasa (2005),
· Kerajaan Indonesia (2006, kumpulan wawancara),
· Kafir Liberal (2006)
· Jalan Sunyi EMHA (Ian L. Betts, Juni 2006)
Sumber: http://www.id.wikipedia.org dan http://www.padangmbulan.com
Februari 13, 2008 at 11:57 pm
Cak nun klo ga keberatan padang bulan di kediri, desa kepuh,papar,kediri, jawa timur
Maret 17, 2008 at 8:41 am
seandainya lembaga saya minta bantuan buku!
bolehkah?gimana caranya??
September 3, 2008 at 5:08 pm
begitu lama saya baca dan pahami buku buku cak nun,prasangka buruk dan fitnah pernah saya pendam dalam hati pada beliau,tapi lewat tulisan dan buku-bukunya Allah pertemukan saya dengan keindahan berIslam secara utuh.Cak Nun telah menjadi guru Imajiner saya,lewat tebaran cinta tanpa pamrihnya bergetar arasy Allah dan sudah begitu banyak orang yang “kembali” ke keindahan makna cinta yang diajarkan Islam sesungguhnya. Cak makasih !
September 4, 2008 at 12:41 pm
Kawan saya ada yang menjadi pengagum Cak Nun, dan dia menjelaskan betapa Cak Nun itu orangnya baik hati.
Saya pernah sekali foto bareng Cak Nun waktu beliau pergi ke Mesir, sayang fotonya sudah ilang.
September 18, 2008 at 12:14 pm
dimana sy bisa dapetin buku2 esainya cak nun, tolong donk…?
September 18, 2008 at 1:41 pm
@ Wah, maaf saya juga kurang begitu tahu tentang buku-buku beliau.
Coba Anda berselancar ke website resmi milik beliau di http://padhangmbulan.com/
Oktober 11, 2008 at 11:18 am
Assalamualaikum CAK Nun kawulo Arek Mojokerto
Kepingin Tepang Sampean teng kec Jetis DS.Banjarsari.Kawulo murid Kanjeng sunan engkang dipun pimpin kalian Mas Zainul Arifi murid Panjenengan.Mbok bilih njenengan pareng kersa kulo nyuwon dipun kirimi Kaset Kiai Kanjeng.Amargi kawulo demen Kalian Syair meniko iangkang rancak.Alamat kulo Ds.Banjarsari Rt.01 Rw.02 Kec.jetis Kab.Mojokerto.Wassalamualaikum.
Oktober 25, 2008 at 10:46 pm
assalamu’alaikum wr wb. cak nun, saya bukan pengagum panjenengan,saya hanya sependapat dengan semua tulisan panjenengan. dan saya pun sependapat dengan semua perkataan panjenengan. dua kali saya menghadiri pengajian panjenengan di kota malang. yg pertama pada tahun 2001 di poltek negeri malang, acaranya siang hari, waktu itu saya malah berjabat tangan & berfoto bareng panjenengan. yg kedua tahun 2005, cak nun dan kiai kanjeng tampil di luar stadion gajayana malang, acaranya malam hari. i still remember that.
Oktober 25, 2008 at 10:52 pm
cak nun,jika panjenengan tidak keberatan,tolong kirimi saya buku yang berjudul “istriku seribu”, karena saya sudah cari di toko2 buku, tetapi tidak ada. tolong kirim ke alamat: abdul ghofur bin madkhan amir, karangsuno rt.02/ rw.01, cepiring, kendal 51352. matur nuwun banget kagem panjenengan & mbak novia.
Oktober 27, 2008 at 2:26 pm
@ abdul ghafur
Maaf pak, ini bukan blognya Cak Nun, hanya ada tulisan seputar Cak Nun. Alangkah baiknya jika bapak langsung menghubungi blog beliau di http://www.padangmbulan.com
Desember 15, 2008 at 12:22 pm
terus terang, saya belajar banyak hal dari cak nur. adakah dari saudara2ku ini yang tahu bagaimana caranya saya bisa mendapatkan buku CAk Nur yang dulu-dulu ( tahun 1970-an sampai 200-an)
Januari 14, 2009 at 4:50 pm
saya teramat sangat mengagumi karya karya emha yang jujur apa adanya tanpa tedeng aling aling kalau boleh saya berandai andai saya ingin memiliki semua buku buku emha tetapi apa daya tangan tak sampai andai saja emha mau menolong saya memberi saya buku gratis saya sangat bersyukur
Februari 28, 2009 at 10:32 am
emha LUARBIASA….
Mei 16, 2009 at 1:26 pm
aquw suwKa saMa buKu “SliLit sanG kiai” ^_^
Juni 1, 2009 at 9:33 am
asalm,bang emha saya pengen silatsohmi7menjadi santri,bagaimana caranya bang?
saya domisili diYogyakarta,Kp.Minggiran MJ.2 No.1016 A Suryodiningrattan Mantrijeron(wira Walyantiko)
danjuga saya Pernah menjadi santri Mbah Lim klaten slama 3thn pendidikan Madrasah Aliyah PonPes Al Muttaqien Pancasila Sakti.
saya pernah foto dengn beliau waktu diponpes mbah lim klaten kra2 thn1998 pd saat itu saya msh dudk dikelas 1 dan ada acara kopontern.
begitu sudah tamat Pendidikan saya meneruskan kejuruan tinggi di Widya Mataram Fakultas Hukum lulus 2005,sejak saya diYogya saya ingin sekali silaturhm dengan beliau Cak Nun
Mohon dan sangat berharap disampaikan kepada Beliau dan balas,sehingga bagaimana caranya saya bisa bersiratrohmi sebagaimana layaknya seperti kyai dengan santri AMIN YA ALLOH.Waslm Saya Do’if wiro Sableng
Juni 1, 2009 at 9:35 am
saya wira…
eimil = Mbahwiro_sablenk@yahoo.com
Juni 12, 2009 at 11:09 am
cak, bisa ngopi bareng?
September 20, 2009 at 10:05 pm
Gmn ya crny nyantri sm cak nun
September 25, 2009 at 10:09 am
berguru pada diamnya, berjalan dengan senyuman sapa beliau. Muhammad Belum Mati. Bangkitlah Para pemuda penerus Bangsa! bangunlah jangan terlalu lama tertidur, ini bukan Ashabul kahfi lagi, yang hanya dengan tidur masalah akan terselesaikan. ada banyak harapan yang tertaut dipundak kita selalku pemuda pemegang estapet INDONESIA!
September 25, 2009 at 10:19 am
Cak Nun adalah sosok Makhluk yang hanya ingin menjadi Manusia. lalu bagaimana dengan kita? sudahkah kita menjadi seorang MANUSIA? ataukah hanya menjadi “MANU” yang “SIA-SIA?” Mengutip ungkapan Cak Nun “Bahwa Indonesia sekarang telah menjadi Burung Emprit, bukan Burung Garuda lagi, yang memiliki kemampuan LUAR BIASA” Jujur, ungkapan tersebut BENAR, Laa raoiba Fiihi. ndak percaya? Alhamdulillah kalau tidak percaya! kalau gitu BUKTIKAN! kalau ungkapan itu SALAH! BERANIKAH! Atau….
September 25, 2009 at 10:32 am
Cak Nun sudah lanjut usianya. sejauhmana dekonstruksi nilai-nilai yang dilakukan beliau sudah menjadi energi dalam gerak kita? kebenaran harus di tegakkan, kesaksian harus disampaikan! bagaimana Bangsa ini bisa maju? jikalau Pemudanya lemah-lemah dan mengurus hal-hal yang kecil-kecil saja ndak bisa? Manusia INDONESIA tak sekerdil yang kita kira. melainkan kita tidak pernah percaya diri menjadi Orang INDONESIA! melainkan hanya Berbangga diri menjadi Orang INDONESIA?
Desember 14, 2009 at 11:10 pm
[…] salah satunya. Membandingkan dengan koleksi buku esai Cak nun yang telah diterbitkan berdasarkan sumber ini tentu koleksi ini bisa dibilang jauh dari lengkap. Kutemukan sekitar 5 record buku esai cak […]
Maret 10, 2010 at 10:55 am
alhamdulillah, saya senang dengan buku2 emha.,.,.
trimakasih, smoga slalu ada dlam masyarakat.,.,.
cak nun adalah figur trbaik
Agustus 23, 2010 at 2:29 pm
Duh………..dadi kangen iki karo cak nun,
Udah lama saya tdk mengikuti cak nun.
Dulu sy bc buku2 cak nun dari minjem di perpustakaan, skrg rasanya ingin memilikinya.
Di mana ya…saya bs mendapatkan buku2 cak nun yg lengkap,?.
matur nuwun!
September 22, 2010 at 4:23 am
saya suka cara dakwah,,,kiai kaneng dan cak nun,,,mengkritisi tpi kasi solusi,,,,,bangga aq,,,
Oktober 18, 2010 at 2:32 pm
Saya kagum sama cak nun
November 15, 2010 at 9:23 pm
slam! cak nun,saya seorng pencinta sastra, tapi saya sastra-a lom kaya’ cak nun. cak nun, gmn ya agr saya bs ky’ antum.mhn ilmu-a dbgi cak. syukron.
Maret 6, 2011 at 11:15 pm
saya butuh buku demokrasi laa raibafiih
Mei 15, 2017 at 7:59 pm
I never thought I would find such an everyday topic so eniltalhrng!
Maret 6, 2011 at 11:16 pm
gmana caranya dapetin bukunya cak nunn.,,
tolong dwonk.,,
saya salah satu pengagum cak nunn.,,
semoga diberi panjang umur oleh gusti allah.,,
amiieeenn
Juli 12, 2011 at 5:48 am
semuga beliau dan kita semua menjadi insan yg selalu mendapat ampunan ALLAH yg maha pengampun beserta keturunan keturunan beliau dan kita kulluhum .amin yarobbal ‘alamiiin.
September 19, 2011 at 10:37 am
mohon maaf saya minta izin,
saya berniat mengapresiasi puisi anda sebagai pelengkapan tugas apresiasi puisi,
sebelumnya saya ucapkan terima kasih.
Oktober 29, 2011 at 7:32 am
Puisix bxk yg bagus!!!
Desember 14, 2011 at 11:16 pm
cak..gus lutfi jarang ikut forum sekarang………
Desember 14, 2011 at 11:18 pm
cak…gus lutfi bulan – bulan ini kok jarang ikut…..
Februari 13, 2014 at 12:46 am
Mudatsir mau beli buku 2 karya cak nun gimana caranya
Maret 31, 2014 at 10:19 pm
Terima kasih sudah membantu saya mengenal Allah..
Mei 27, 2014 at 4:11 pm
jual koleksi buku dan cd emha ainun nadjib / kiai kanjeng
http://jual-buku-emha.blogspot.com/2014/05/dijual-koleksi-buku-karya-emha-ainun.html?m=1